Rabu, 04 November 2009

Perjalanan Pulang

Perjalanan Pulang

Terimakasih adalah kata terakhir yang mampu ku lontarkan, ku bisikkan pada kawan “kesempatan bukan untuk di siakan”.

Hatiku menangis melihat haru dan kesedihan yang membelenggu, hingga tak mampu lagi ku teteskan air mata dihadapannya. Hal terindah yang ku miliki, disaat aku bersamanya dalam alunan cinta dan kasih. Kutatap matanya yang berkaca, seakan berkata “jangan tinggalkan aku sayang”. kusentuh pipi merahnya yang hangat, dan ku belai setiap helaian rambutnya.

Senyuman yang sudah ku siapkan menambah luka dihatinya, semakin deras air mata membanjiri pipinya. ku usap dengan lembut dan terulang kata “jangan tinggalkan aku sayang”.

Hatiku menagis, melihat puluhan kawan merasa kehilangan. Kesedihan yang juga larut dalam hati ayah dan bunda membuatku tersenyum dalam buaian sang kekasih. Pelukan yang hangat adalah kado terindah sebelum aku pergi meninggalkan mereka.

Ingin rasanya ku kecup keningnya, karna bukan nafsulah yang membelengguku untuk mencintainya. Tangan mungilnya yang sedari tadi menggenggam tanganku membuat aku terus tersedu.

“Sampai kapan kau tak merelakan ku pergi?”

Nafas ku tersedak, membuat bunda membunyikan alarm memanggil suster yang merawatku. Tabung oksigen kembali ia bungkamkan ke mulutku.

Namun aku kini menolaknya, setelah sekian kali ku habiskan tabung-tabung oksigen. “Aku hanya ingin hirup udara segar !”

Dan kembali ku raih tangannya “Aku pergi sayang”.

Dengan hati-hati para malaikat membawa ku pergi dari hadapan mereka, ku pejamkan mata ini perlahan, ku taburkan senyum hangat ku pada semu orang terkasih.
Ku lambaikan tanganku dan berpamitan padanya.
Jangan rindukan aku sayang….

1 komentar:

  1. Wow, this article was very helpful and also added my information. And visit my site too Agen BandarQ Terpercaya Thanks bruhh.

    BalasHapus